Rabu, 30 September 2020
Senin, 25 Februari 2019
Komunikasi Bermedia Ala Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur
Jurusan
Ilmu Komunikasi akhir-akhir ini menjadi primadona bagi para calon mahasiswa. Hal
ini terbukti dari banyaknya jumlah peminat jurusan ini yang dari tahun ke tahun
jumlahnya terus bertambah. Tentunya hal ini membuat persaingan memperebutkan
kursi di jurusan atau prodi ilmu komunikasi kian kompetitif. Fenomena ini
tentunya harus disikapi dengan baik oleh berbgai universitas yang
menyelenggarankan program studi ilmu komunikasi dengan baik. Hal tersebut senada
dengan yang dilakukan oleh UPN “Veteran” Jawa Timur dengan menghadirkan program
studi ilmu komunikasi yang mengusung konsep Komunikasi bermedia.
Komunikasi bermedia merupakan
terobosan yang disugguhkan oleh prodi ilmu komunikasi untuk menjadikan para mahasiswa
memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang media. Konsep ini cukup berbeda
dengan berbagai perguruan tinggi lainnya yang pada umumnya membagi konsentrasi studi
menjadi sebuah penjurusan. Di UPN Veteran Jatim, mahasiswa tidak dibatasi untuk
mengambil studi pada disiplin keilmuan tertentu bisa dikatakan ‘cross-over’ antar
mata kuliah. Untuk kegiatan ‘after-class’ tentunya komunikasi bermedia sangat
kentara. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai laboratorium penunjang bagi
para mahasiswa yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya.Mahasiswa sangat dimanjakan
dengan hadirnya laboratorium televisi, radio, periklanan, fotografi, dan film. Media-media
ini dikelola dan dijalankan langsung oleh mahasiswa sendiri.
Laboratorium Televisi dikenal dengan nama UPN
Televisi memiliki program-program unggulan seperti news in week dan Kurma. Kegiatan
produksi di laboratorium ini bisa dikatakan sangat dinamis karena dari pagi
hingga sore hari mahasiswa yang berkecimpung dalam laboratorium ini terlihat
aktif. Begitu juga laboratorium media film yaitu kinne yang secara kontinyu berhasil
memroduksi film-film yang menarik untuk ditonton. Tentunya karya-karya tersebut
merupakan ciptaan dari para mahasiswa ilmu komunikasi sendiri. Tagline “Media
Informasi dan hiburan” bakalan sering didengar jika kita berkunjung ke laboratorium
media radio. Ruangan siaran yang modern serta fasilitas penunjang yang mumpuni membuat
mahasiswa yang berkecimpung di lab media ini menjadi lebih semangat dan
produktif. Dua laboratorium media yang terakhir adalah expose dan creating yang
berfokus dalam hal fotografi dan periklanan. Sama dengan laboratorium media lainya,
keduanya memiliki fasilitas penunjang yang cukup mumpuni sehingga berdampak
pada produktifitas mahasiswa dalam menghasilkan karya.
Kedepan program studi ilmu
komunikasi di UPN “Veteran” Jawa Timur akan terus berbenah dengan menambahkan
laboratorium lain. Dua laboratorium yang dicanangkan adalah laboratorium cyber
dan public relation. Semangat bermedia di prodi ini sejalan dengan semboyan UPN
sendiri yaitu inovasi, prestasi, sukses. (ivn)
Sabtu, 26 Januari 2019
Review: 5 Alasan Lebih Mending Pilih ZenFone Max M2
“Bagi kamu yang lagi bingung
cari smartphone gaming dengan
anggaran yang minim, ZenFone Max M2 adalah pilihan yang
cocok buat kamu.”
Asus berhasil menjawab kebutuhan konsumen
dalam menghadirkan smartphone yang
berkualitas dan relatif terjangkau. Pada 11 Desember 2018 lalu, Asus
menghadirkan Zenfone Max M2. Sama seperti perilisan ZenFone Max Pro M1 pada
awal tahun 2018, Indonesia kembali menjadi salah satu negara pertama yang
menjadi tempat peluncuran dari zenfone Max M2.
Kehadiran Zenfone Max M2 membawa
segudang peningkatan yang akan melanjutkan kesuksesannya pada seri sebelumnya
yaitu Max M1. Apa saja yang spesial dari smartphone ini?
. 1. Baterai besar 4000 mah
Bukan seri Max Namanya jika tidak
memakai baterai dengan kapasitas jumbo yaitu sebesar 4000 mAh dengan jenis li-polimer. Baterai jenis tersebut berbeda dengan Li-Ion yang memiliki beberapa
kekurangan dan cenderung mudah panas. Baterai Li-Po memiliki karakteristik
tipis dan ringan karena berbentuk gel sehingga dapat ditanamkan ke dalam body yang tipis ZenFone Max M2. Baterai ini juga lebih aman dan memiliki siklus hidup yang panjang,
hingga ribuan kali proses isi ulang. Dengan performa baterai tersebut, kamu tidak
perlu khawatir kehabisan baterai seharian lebih.
2. Layar lega 6.3”
Zenfone Max M2 hadir dengan bentang layar yang lega karena
mengusung konsep All-Screen Display
seluas 6,3 inci dan rasio layar 19:9. Layar yang luas dan lega akan membuat
pengalaman gaming dan multimedia kamu menjadi lebih impresif dan menyenangkan. Layar
dari smartphone ini menggunakan panel
berjenis IPS. Sayangnya, zenfone Max M2 hanya mengunakan resolusi HD+ (720 x
1520 pixels). Namun apakah ini merupakan hal yang buruk? Justru dengan resolusi
yang demikian akan membuat baterai Smartphone
ini jauh lebih awet karena konsumsi daya yang dibutuhkan akan semakin rendah. Jangan
khawatir Meskipun memakai resolusi HD+, layar dari Zenfone Max M2 memiliki
kerapatan layar yang baik yaitu sebesar 269 ppi density. Sebagai smarphone
gaming, pemilihan resolusi seperti ini akan meringankan kinerja GPU (Grapichs
Prossesing Unit) sehingga menguntungkan saat bermain game dengan peningkatan
FPS (Frame Per Second).
3. Lebih ngebut dengan Pure Android Oreo
Di saat smartphone lain berlomba-lomba menyuguhkan kustomisasi dan
menjejalkan fitur-fitur yang sebenarnya tidak terlalu esensial, zenfone
Max M2 justru memilih sistem operasi Pure Android oreo 8.0 yang dikenal ringan
dan optimal. Hadirnya sistem operasi yang minim kustomisasi akan menghadirkan pengalaman
penggunaan yang menyenangkan karena akan terasa sangat ringan dan membuat
tampilan terlihat bersih serta simpel. Pure android juga akan berdampak
besar untuk urusan gaming,
sistem operasi yang minim kustomisasi akan menyisakan banyak free space pada memory sehingga dapat
dipastikan hal ini akan meningkatkan pengalaman gaming yang lancar dan ngebut di zenfone Max M2. Sebagai bonus,
asus akan memberi kamu free 100 GB Google Drive storage setiap pembelian smartphone ini.
4. Snapdragon 632: “Perfoma gahar dan
hemat daya”
Perlu pembahasan yang mendalam
mengenai SoC (System On Chip) dari Zenfone Max M2 yaitu Snapdragon 632. SoC tersebut
merupakan
penerus dari Snapdragon 625 dan 626 yang sudah lawas karena telah berumur 4
tahun. Qualcomm mengklaim kinerja Snapdragon 632 meningkat 40 persen dan performa
olah grafisnya meningkat 10 persen dibanding Snapdragon 626. Snapdragon 632 juga telah mengadopsi elemen
dari premium-tier Snapdragon 800 series yakni CPU dengan arsitektur core Kyro.
Sedangkan untuk urusan pengolah grafis SoC ini dibekali dengan GPU Adreno 506
yang handal dari segi performa. Kamu nggak perlu khawatir kehabisan daya saat
bermain game dengan smarphone ini karena Qualcomm ini menggunakan teknologi 14
nm yang efisien terhadap daya. Bisa dikatakan bahwa Snapdragon 632 merupakan
perpaduan yang ideal anatara performa dan efisiensi daya karena konfigurasi
dari SoC ini adalah empat core Cortex-A73 untuk performance dan empat core
sisanya Cortex-A53 untuk efficiency, dengan clock
speed up to 1.8GHz. Tidak heran
jika score pengujian AnTutu dari smartphone
ini menembus angka 103372. Score demikan akan mampu melibas game-game terkini
dengan settingan grafis menengah, Ditambah efisiensi daya dari SoC ini
membuat suhu dari smartphone ini
tetap adem. so, nggak ada lagi
istilah “hape setrikaan”.
5.“Gaib no more!”
Jika kamu ingat peluncuran generasi
zenfone Max generasi sebelumnya pasti yang terlintas di benak kamu adalah kata
‘Gaib’. Namun kini berbeda cerita pihak Asus Indonesia telah membuktikan bahwa
Zenfone Max M2 tidak “gaib” atau sulit dibeli. “Gaib no more! Untuk Max M2 dan
pro tak akan ada kata ‘gaib’,” ujar Asus Regional Marketing Manager Indonesia
and Malaysia, Galip Fu. Ia mengatakan Asus telah melakukan persiapan agar tak
mengulangi kesalahan sebelumnya.
“Komitmen kami, dimana pun, terutama offline, konsumen harus bisa
mendapat ponsel dengan harga sesuai yang dijanjikan” sambung Galip. ZenFone Max
M2 telah dijual online sejak 12 Desember di e-commerce
Shopee dan Lazada. Sementara,
penjualan di toko ritel offline telah mulai dijual sejak 14 Desember 2018. Kamu
bisa meminang Asus Zenfone Max M2 dengan harga Rp 2,3 juta untuk varian RAM 3 GB storage 32 GB dan Rp 2,7 juta
4 GB storage 64 GB.
Full Spesifikasi
Layar
|
6.3-inch HD+
1520 x 720 pixel
|
Prosesor
|
Octa core
Snapdragon 632
|
GPU
|
Adreno 506
|
RAM
|
LPDDR3 3GB dan
4GB
|
Storage
|
32GB dan 64GB,
tersedia slot microSD up to 2TB
|
Kamera belakang
|
13MP F1.8 + 2MP
|
Kamera depan
|
8MP F2.0
|
Koneksivitas
|
Dual-SIM 4G LTE,
WiFi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, GPS, A-GPS, GLONASS
|
Audio
|
3.5mm audio jack,
5-magnet speaker with NXP smart amplifier, FM Radio
|
Keamanan
|
Fingerprint
scanner, Face Unlock
|
Baterai
|
Baterai 4,000
mAh
|
Dimensi
|
158.41 x 76.28 x 7.7 mm
|
Berat
|
160 g
|
OS
|
Android 8.0 Oreo
|
#ZenFoneMaxM2_ID #NextGenerationGaming
Sumber :
1. Epi Kusnara. 2017. “Baterai Li-Ion vs Li-Po,
Mana yang Terbaik Untuk Smartphone?”
https://jalantikus.com/gadgets/baterai-li-ion-vs-li-po-bagus-mana/
2. Megan Ellis. 2017. 5 Reasons Your Next Phone
Should Run Stock Android” https://www.makeuseof.com/tag/reasons-stock-android/
3. Oik Yusuf. 2018. Asus Janji ZenFone Max M2 dan
Max Pro M2 Tak Akan “Gaib”",
https://tekno.kompas.com/read/2018/12/12/08280017/asus-janji-zenfone-max-m2-dan-max-pro-m2-tak-akan-gaib
4. Romi Hidayat. 2015. ”Inilah
Kerugian Menggunakan Smartphone
dengan Resolusi Tinggi” https://www.droidlime.com/artikel/inilah-kerugian-menggunakan-smartphone-dengan-resolusi-tinggi.html
5. Vivek. 2018. ”Qualcomm Snapdragon 632 SoC:
Everything you need to know” https://www.gizbot.com/mobile/news/qualcomm-snapdragon-632-soc-everything-you-need-know/articlecontent-pf95165-054585.html
Rabu, 15 Februari 2017
GENERASI MILLENNIALS MENJAWAB TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI
Oleh Ivan divya
Sadar atau tidak, dunia kita telah mengalami
perubahan. Proses tersebut berlangsung secara cepat dan meluas. Di masa lalu,
orang berkomunikasi jarak jauh dengan saling berkirim surat. Akan tetapi, setelah
perkembangan internet dan teknologi, orang beralih menggunakan email dan media
sosial seperti Whatsapp, Line, dan Blackberry Messenger karena lebih cepat
dan efisien. Selain dalam hal berkomunikasi perubahan juga terjadi pada media
pemberitaan. Kegiatan membaca berita awalnya hanya bisa dilakukan dengan
membaca koran, sekarang kegiatan tersebut bisa dilakukan di mana saja dan kapan
saja menggunakan ponsel pintar kita. Perubahan juga terjadi ketika kita
menonton film di televisi. Dari penggunaan Betamax
dan VCD, sekarang berubah menjadi layanan televisi online untuk streaming
film, seperti Netflix.
Berbagai perubahan itulah yang melahirkan suatu
generasi baru yang disebut ”Generasi millennials”.
Generasi ini lahir di antara tahun 1980 sampai 2000. Itu berarti pada saat
tulisan ini dibuat mereka berada pada rentang usia 16 s.d. 37 tahun. Karena
dibesarkan oleh kemajuan teknologi, mereka memiliki ciri-ciri kreatif, mempunyai passion dan produktif. Dibandingkan generasi sebelumnya, mereka
lebih berteman baik dengan teknologi. Oleh karena itu, mereka mampu menciptakan
berbagai peluang baru seiring dengan perkembangan teknologi yang kian mutakhir.
Menurut
data Bappenas pada tahun 2015, jumlah millenneals
di Indonesia sebanyak 84 juta jiwa, sementara jumlah total penduduk berada pada
angka 255 juta jiwa. Berarti 33% dari penduduk Indonesia adalah generasi millennials. Jika dilakukan perbandingan
usia produktif antara 16 s.d. 64 tahun, sebanyak 50% dari penduduk usia
produktif adalah millennials.
Memasuki
tahun 2020, Bangsa Indonesia diperkirakan akan mengalami lonjakan jumlah
penduduk usia produktif (termasuk generasi millennials).
Pertama kali dalam sejarah Indonesia, lonjakan tersebut akan membentuk proporsi
yang biasa kita sebut dengan bonus demografi. Fenomena tersebut terjadi karena
jumlah penduduk produktif melebihi jumlah penduduk tidak produktif.
Bonus
demografi bagaikan pisau bermata dua. Satu sisi mampu memberi manfaat dalam
pembangunan negara karena jumlah penduduk usia produktif lebih mendominasi, di sisi
lain fenomena tersebut juga dapat menjadi petaka karena dapat menyebabkan
berbagai permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan hingga
meningkatnya angka kriminalitas.
Tulisan ini dimaksudkan mengajak
generasi millennials untuk optimistis
menghadapi fenomena bonus demografi di Indonesia. Mengapa? Karena generasi ini
memiliki berbagai kelebihan dan potensi untuk mampu bersaing. Bagi generasi millennials, fenomena ini merupakan sebuah
tantangan yang harus dihadapi dengan penuh kesiapan untuk mewujudkan
kemandirian bangsa dalam segala aspek.
Dalam menghadapi fenomena
bonus demografi, akan lebih arif jika kita belajar dari pengalaman bangsa lain
yang pernah mengalami hal yang serupa. Sedikit menengok catatan sejarah, pada
tahun 1950, Jepang juga pernah mengalami fenomena bonus demografi. Pada
saat itu, pemerintah Negeri Sakura memiliki pemahaman bahwa hal tersebut harus
dijadikan prioritas utama, sehingga mereka menyiapkan para pemuda Jepang untuk
memainkan perannya dalam menghadapi hal tersebut. Melalui perencanaan
pembangunan sumber daya manusia khususnya para pemuda, peningkatan mutu pendidikan,
hingga memperbaiki sektor ketenagakerjaan dan kesehatan. Alhasil, mereka
berhasil menjawab tantangan tersebut, sehingga fondasi kemajuan Jepang pun
sudah dimulai sejak tahun tersebut. Berkat kesiapan dan kualitas sumber daya manusia
yang mumpuni, pada tahun 1970, Jepang berhasil menjadi negara dengan kekuatan
ekonomi terbesar ke-3 di dunia.
Saat
ini Indonesia akan mengalami hal yang mirip dengan apa yang terjadi dengan Jepang
pada tahun 1950. Menurut prediksi, fenomena bonus demografi akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020 hingga 2030. Pada periode tersebut, sebanyak 70%
penduduk berada pada usia produktif. Hal ini tentunya bisa menjadi keuntungan
bagi negara atau malah sebaliknya.
Berkaca dari paparan data yang
begitu mencengangkan, mampukah kita sebagai generasi millennials menghadapi tantangan ini? Sekaligus mewujudkan
Indonesia yang mandiri? Namun sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu kita
pahami terlebih dahulu siapakah sebenarnya generasi millennials yang digadang-gadang akan memiliki peranan besar dalam
bonus demografi Indonesia pada tahun 2020.
Didasari kehadiran Generation
Theory yang dicetuskan oleh Karl Mannheim pada tahun 1923, generasi manusia dibagi berdasarkan tahun kelahiran dan karakteristik sosiokultural
dengan istilah X, Y, dan Z. Tujuan dari teori ini adalah menciptakan pemahaman
dan keselarasan antargenerasi. Pemahaman ini penting karena setiap generasi
memiliki karakteristik dan kecenderungan masing-masing.
Generasi X yang lahir pada 1965 s.d. 1979 mempunyai karakteristik mampu
beradaptasi, mudah menerima perubahan, loyal, mengutamakan citra, ketenaran,
dan finansial. Berbeda dengan generasi Y alias millennials yang lahir pada 1980 s.d. 2000 mempunyai karakteristik komunikasi yang terbuka, pengguna media sosial yang fanatik, kehidupannya
sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi, lebih terbuka dengan
pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap
perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya. Sedangkan yang terakhir
adalah generasi Z, mereka adalah generasi yang lahir pada tahun awal tahun 2000
hingga sekarang, sejak dari lahir, mereka sudah bercengkrama dengan dunia
digital. Namun sebagai catatan, generasi tersebut belum akan banyak berperan pada bonus demografi Indonesia pada 2020.
Menurut Yoris Sebastian dalam
bukunya Generasi Langgas Millennials
Indonesia, ada beberapa keunggulan dari generasi tersebut. Ingin serba
cepat, mudah berpindah pekerjaan dalam waktu singkat, kreatif, dinamis, melek
teknologi, dekat dengan media sosial, dan sebagainya.
Sebuah riset yang dilakukan
oleh Youth Lab (sebuah lembaga studi mengenai anak Muda Indonesia) di lima kota
besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Makasar, Medan, dan Malang. Dari riset
itu, didapati bahwa generasi millenials
memiliki karakter yang jauh lebih kreatif dan informatif. Generasi tersebut
juga memiliki cara pandang yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Lima kota
tersebut dipilih karena dinilai menjadi indikator dinamika tren saat ini. Riset
tersebut dilakukan dengan berhadapan dan mengikuti langsung kegiatan para millenials, serta mewawancarai
kelompok-kelompok millennials yang
menjadi trendsetter. Oleh karena itu,
Generasi millennials patut kita
nantikan kiprahnya saat bonus demografi Indonesia tahun 2020.
Dari
segi pendidikan, generasi ini lebih unggul dibandingkan generasi sebelumnya.
Pada generasi sebelumnya, masih kita temui orang-orang dengan latar belakang
pendidikan tamatan Sekolah Dasar bahkan ada yang sama sekali tidak mengenyam
bangku pendidikan. Sedangkan generasi millennials,
meskipun masih ada yang hanya tamatan Sekolah Dasar, angkanya cenderung menurun.
Hal tersebut juga tidak lepas dari peran pemerintah yang mencanangkan program
wajib belajar. Selain itu, generasi tersebut juga mendapat kurikulum dan
pelayanan pendidikan yang lebih baik karena peningkatan mutu pendidikan yang
terus disempurnakan. Bisa dikatakan juga bahwa selama ini generasi millennials adalah generasi terbaik
dalam hal perolehan pendidikan.
Selain mutu pendidikan yang membaik,
generasi ini mempunyai minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Generasi tersebut
sadar betul bahwa pendidikan merupakan prioritas yang utama. Bahkan lebih dari
itu, Generasi ini tidak hanya berpuas diri selesai pada S1 (sarjana), sebagian malah
berkeinginan untuk melanjutkannya pendidikannya ke jenjang S2 (magister) maupun
S3 (doktoral).
Dari
segi pola pikir generasi tersebut memiliki perbedaan dengan generasi sebelumnya.
Generasi ini dilahirkan dan dibesarkan
pada saat gejolak ekonomi, politik, dan sosial melanda Indonesia. Deru
reformasi mampu memberikan dampak yang mendalam bagi generasi millennials. Generasi tersebut tumbuh
menjadi individu-individu yang open minded, menjunjung
tinggi kebebasan, kritis dan berani. Hal tersebut juga didukung dengan kondisi
pemerintahan saat ini yang lebih terbuka dan kondusif.
Ciri
yang paling menonjol dari generasi millennials
adalah penguasaan pada bidang teknologi dan informasi. Generasi ini merupakan
generasi yang melibatkan teknologi dalam segala aspek kehidupan. Bukti nyata
yang dapat diamati adalah hampir seluruh individu dalam generasi tersebut
memilih menggunakan ponsel pintar. Apakah ini hal negatif ? Tentu saja tidak.
Dengan menggunakan perangkat tersebut para millennials
dapat menjadi individu yang lebih produktif dan efisien. Dari perangkat
tersebut mereka mampu melakukan apapun dari sekadar berkirim pesan singkat, mengakses
situs pendidikan, bertransaksi bisnis
online, hingga memesan jasa
transportasi online.
Generasi
millennials memiliki peluang dan
kesempatan berinovasi yang sangat luas di era ini. Terciptanya ekosistem
digital berhasil menciptakan beraneka ragam bidang usaha tumbuh menjamur di
Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dari munculnya berbagai startup, salah satunya adalah Go-jek.
Dengan inovasi ini, Nadiem Makarim yang juga merupakan bagian dari generasi millennials Indonesia berhasil
menciptakan sebuah solusi untuk mengatasi kemacetan di kota-kota besar,
terutama DKI Jakarta. Selain itu Go-jek berhasil
memberi dampak ekonomi yang besar bagi tukang ojek yang terlibat di dalamnya.
Ditambah kehadiran bisnis e-commerce karya
millennials Indonesia seperti Tokopedia.com dan
Bukalapak.com yang mampu
memfasilitasi millennials yang
memiliki jiwa wirausaha untuk semakin berkembang. Berbagai contoh inovasi inilah yang membuktikan
bahwa generasi millennials Indonesia
mampu mewujudkan kemandirian secara ekonomi.
Setelah
melihat berbagai paparan tersebut, akhirnya kita mengenal siapa sebenarnya
generasi millennials. Perlu diingatkan
kembali bahwa generasi millennials
adalah individu-individu yang akan berkompetisi dalam bonus demografi Indonesia
pada tahun 2020. Generasi tersebut adalah generasi terbaik dalam segi
pendidikan yang memosisikan pendidikan
sebagai prioritas utama, Pola pikir yang terbuka, bebas, kritis, dan berani adalah
suatu modal yang berharga bagi bangsa Indonesia. Ditambah penguasaan dalam
bidang teknologi, tentu akan menumbuhkan peluang dan kesempatan berinovasi
di era ini.
Kembali pada pertanyaan awal
dalam tulisan ini, mampukah generasi millennials
menghadapi tantangan bonus demografi sekaligus mewujudkan kemandirian bangsa? Pasti
mampu, dengan catatan generasi millennials
harus menyadari akan potensi-potensi yang telah dipaparkan sebelumnya. Jika
generasi ini mampu menyadari berbagai potensi yang dimiliki akan timbul sikap
optimistis. Sikap tersebut sangat penting guna menghadapi gejolak bonus
demografi yang akan terjadi dalam waktu dekat. Selain itu, upaya ini akan
mubazir jika pemerintah dan berbagai komponen pendukung tidak turun tangan.
Peranan pemerintah
melalui berbagai kebijakan dan regulasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan kepemudaan sangat diperlukan. Jika demikian, generasi millennials akan semakin berkembang dan
berkompeten untuk menghadapi tantangan ini. Hal tersebut akan semakin efektif
apabila setiap pihak mampu bersinergi untuk mewujudkan apa yang kita upayakan
bersama. Akhirnya, Bangsa Indonesia
patut optimistis terhadap berbagai potensi yang dimiliki oleh generasi millennials. Oleh karena itu, generasi ini adalah modal besar untuk mewujudkan
kemandirian bangsa dalam segala aspek. Berkaryalah generasi millennials, mandirilah bangsaku!
Daftar Pustaka
Sebastian, Yoris. 2016.” GENERASI
LANGGAS MILLENIALS INDONESIA” Jakarta : Gagas Media
M.y, Rahmah. 2017. “PENGALAMAN NEGARA JEPANG MEHADAPI BONUS
DEMOGRAFI” dalam https://www.academia.edu/27608425/PENGALAMAN_NEGARA_JEPANG_MENGHADAPI_BONUS_DEMOGRAFI.
Diakses 13 Januari 2017
Wikipedia. 2017 “Millennials”
dalam https://en.wikipedia.org/wiki/Millennials. Diakses 12 Januari 2017
Wikipedia. 2017. “Theory of generations” dalam
https://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_generations. Diakses 12 Januari 2017
Minggu, 30 Oktober 2016
PERPUSDA, Wahana Baca bagi Warga Surabaya
Oleh : Ivan Divya
Jika mendengar istilah ‘pelayanan publik’ pasti yang pertama kali muncul di benak kita adalah birokrasi yang berbelit-belit, proses pelayanan yang lamban, hingga kesemerawutan dalam segala aspek. Tidak heran jika seringkali kasus-kasus terkait masalah pelayanan publik menghiasi headline di berbagai warta di Indonesia. Dari mulai carut marut pelayanan administrasi seperti E-KTP hingga pelayanan kesehatan yang tidak maksimal selalu mewarnai wajah pelayanan publik di negara kita. Kondisi seperti inilah yang membuat ketidak puasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesa kian parah. Namun melihat realitas pelayanan yang demikian, saat ini pemerintah sedikit demi sedikit mulai berbenah dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakatnya.
Salah satu hasil nyata pembenahan pelayanan publik yang saat ini bisa diarasakan adalah pelayanan kepustakaan yang ada di Perpustakaan Daerah Jawa Timur. Pepustakaan yang beralamat di Jl. Menur Pumpungan No.32 Surabaya, setiap hari selalu ramai dikunjungi oleh warga Surabaya dan sekitarnya. Perpustakaan ini buka setiap hari pukul 08.00-19.00 WIB, kecuali untuk akhir pekan hanya buka hingga 14.00 WIB yaitu pada hari sabtu dan minggu. Kesan pertama yang didapat saat memasuki gedung ini adalah nyaman, modern, dan ramah. Kesan yang seperti ini tentunya mampu membuat pengunjung betah untuk berlama-lama disini. Ditambah dengan berbagai fasilitas penunjang seperti koneksi wi-fi, ruang internet, e-finder, e-journal, dan ruang baca yang nyaman. Namun yang paling penting dari perpustakaan ini adalah koleksi buku, ensiklopedia, jurnal yang bisa dibilang cukup lengkap. Kita bisa menemukan berbagai koleksi mulai dari buku cerita Si Kancil untuk anak-anak hingga buku biografi Stephen Hawking di gedung ini. Semua tersusun rapi di rak masing-masing sesuai dengan kategorinya.
Berbagai koleksi tersebut dapat di akses secara bebas dan gratis oleh masyarakat. Selain untuk di baca di tempat, PERPUSDA mempersilahkan pengunjung untuk meminjam buku namun dengan syarat harus mendaftar sebagai member terlebih dahulu. Persyaratan untuk mendaftar menjadi member tidaklah sulit, di poin iniliah pelayanan publik dari PERPUSDA Jawa Timur ini mendapat nilai lebih. Saat saya (penulis) mendaftar untuk menjadi member beberapa waktu yang lalu (10/9) mendapat pelayanan yang memuaskan. Hanya dengan menyetorkan fotocopy KTP dan mengisi formulir yang telah disediakan di komputer, pendaftaran bisa langsung di proses. Namun bagi pengunjung yang berasal dari luar kota Surabaya diperlukan surat keterangan dari kampus atau instansi terkait sebagai persyaratan pendaftaran. Setelah persyaratan administratif selesai, pendaftar dipersilahkan untuk masuk ke ruang foto. Setelah selesai diambil fotonya pengunjung hanya tinggal menunggu proses pencetakan kartu member dan selesai sudah. Dibutuhkan waktu kurang dari 15 menit untuk menyelesaikan proses pendaftaran ini (dengan catatan jika tidak antre). Dan perlu diketahui pelayanan pembuatan member ini gratis tanpa di pungut biaya sepeser pun.
Untuk meminjam buku di perpustakaan ini tidaklah sulit. Jika pengunjung telah terdaftar sebagai member, hanya dengan tinggal menunjukan kartu member bisa langsung di proses. Namun pelayanan peminjaman buku hanya di batasi dua buah buku untuk bisa dibawa pulang. Pengunjung disediakan waktu dua minggu sebelum buku pinjaman tersebut dikembalikan pada tanggal yang telah ditentukan.
Pelayanan publik di perpustakaan ini jauh dari kesan ribet dan bertele-tele. Semua pelayanan mulai dari pendaftaran, peminjaman, pencarian buku hingga pengmbalian terasa mudah dan ringkas. Hal ini tidak lain dikarenakan sistem yang sudah tertata dengan baik. Selain itu juga ditunjang dengan modernisasi berbagai sarana dan prasarana sehingga memudahkan baik pegawai maupun pengunjung dalam kegiatan kepustakaan. Serta yang tidak kalah penting adalah keramahan yang disajikan oleh petugas yang melayani pengunjung di perpustakaan ini. Tentu saja kemasan pelayanan publik yang seperti inilah yang menjadi idaman masyarakat selama ini. Tidak heran jika PERPUSDA Jawa Timur tak pernah sepi dari pengunjung dan menjadi wahana baca bagi warga Surabaya.
Jika mendengar istilah ‘pelayanan publik’ pasti yang pertama kali muncul di benak kita adalah birokrasi yang berbelit-belit, proses pelayanan yang lamban, hingga kesemerawutan dalam segala aspek. Tidak heran jika seringkali kasus-kasus terkait masalah pelayanan publik menghiasi headline di berbagai warta di Indonesia. Dari mulai carut marut pelayanan administrasi seperti E-KTP hingga pelayanan kesehatan yang tidak maksimal selalu mewarnai wajah pelayanan publik di negara kita. Kondisi seperti inilah yang membuat ketidak puasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Indonesa kian parah. Namun melihat realitas pelayanan yang demikian, saat ini pemerintah sedikit demi sedikit mulai berbenah dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakatnya.
Salah satu hasil nyata pembenahan pelayanan publik yang saat ini bisa diarasakan adalah pelayanan kepustakaan yang ada di Perpustakaan Daerah Jawa Timur. Pepustakaan yang beralamat di Jl. Menur Pumpungan No.32 Surabaya, setiap hari selalu ramai dikunjungi oleh warga Surabaya dan sekitarnya. Perpustakaan ini buka setiap hari pukul 08.00-19.00 WIB, kecuali untuk akhir pekan hanya buka hingga 14.00 WIB yaitu pada hari sabtu dan minggu. Kesan pertama yang didapat saat memasuki gedung ini adalah nyaman, modern, dan ramah. Kesan yang seperti ini tentunya mampu membuat pengunjung betah untuk berlama-lama disini. Ditambah dengan berbagai fasilitas penunjang seperti koneksi wi-fi, ruang internet, e-finder, e-journal, dan ruang baca yang nyaman. Namun yang paling penting dari perpustakaan ini adalah koleksi buku, ensiklopedia, jurnal yang bisa dibilang cukup lengkap. Kita bisa menemukan berbagai koleksi mulai dari buku cerita Si Kancil untuk anak-anak hingga buku biografi Stephen Hawking di gedung ini. Semua tersusun rapi di rak masing-masing sesuai dengan kategorinya.
Berbagai koleksi tersebut dapat di akses secara bebas dan gratis oleh masyarakat. Selain untuk di baca di tempat, PERPUSDA mempersilahkan pengunjung untuk meminjam buku namun dengan syarat harus mendaftar sebagai member terlebih dahulu. Persyaratan untuk mendaftar menjadi member tidaklah sulit, di poin iniliah pelayanan publik dari PERPUSDA Jawa Timur ini mendapat nilai lebih. Saat saya (penulis) mendaftar untuk menjadi member beberapa waktu yang lalu (10/9) mendapat pelayanan yang memuaskan. Hanya dengan menyetorkan fotocopy KTP dan mengisi formulir yang telah disediakan di komputer, pendaftaran bisa langsung di proses. Namun bagi pengunjung yang berasal dari luar kota Surabaya diperlukan surat keterangan dari kampus atau instansi terkait sebagai persyaratan pendaftaran. Setelah persyaratan administratif selesai, pendaftar dipersilahkan untuk masuk ke ruang foto. Setelah selesai diambil fotonya pengunjung hanya tinggal menunggu proses pencetakan kartu member dan selesai sudah. Dibutuhkan waktu kurang dari 15 menit untuk menyelesaikan proses pendaftaran ini (dengan catatan jika tidak antre). Dan perlu diketahui pelayanan pembuatan member ini gratis tanpa di pungut biaya sepeser pun.
Untuk meminjam buku di perpustakaan ini tidaklah sulit. Jika pengunjung telah terdaftar sebagai member, hanya dengan tinggal menunjukan kartu member bisa langsung di proses. Namun pelayanan peminjaman buku hanya di batasi dua buah buku untuk bisa dibawa pulang. Pengunjung disediakan waktu dua minggu sebelum buku pinjaman tersebut dikembalikan pada tanggal yang telah ditentukan.
Pelayanan publik di perpustakaan ini jauh dari kesan ribet dan bertele-tele. Semua pelayanan mulai dari pendaftaran, peminjaman, pencarian buku hingga pengmbalian terasa mudah dan ringkas. Hal ini tidak lain dikarenakan sistem yang sudah tertata dengan baik. Selain itu juga ditunjang dengan modernisasi berbagai sarana dan prasarana sehingga memudahkan baik pegawai maupun pengunjung dalam kegiatan kepustakaan. Serta yang tidak kalah penting adalah keramahan yang disajikan oleh petugas yang melayani pengunjung di perpustakaan ini. Tentu saja kemasan pelayanan publik yang seperti inilah yang menjadi idaman masyarakat selama ini. Tidak heran jika PERPUSDA Jawa Timur tak pernah sepi dari pengunjung dan menjadi wahana baca bagi warga Surabaya.
Langganan:
Postingan (Atom)